Tahun 1976, sesudah minta pengukuran lagi dari Kejaksaan Agung, Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin) dan Departemen Dalam Negeri, agenda Depsos untuk menyelenggarakan forecast tak mendapatkan tantangan dan merencanakan pembagian hasil 50-30-20. Agenda itu belum dapat terlaksana, sebab Presiden Soeharto bersikap hati-hati dan minta untuk dipelajari lebih dalam lagi.
Diperlukan waktu sekitar tujuh tahun untuk mengerjakan undian forecast ini.
Tanggal 28 Desember 1985, Kupon Berhadiah Porkas Sepak Bola disahkan, diedarkan, dan dipasarkan. Porkas dialamatkan menghimpun dana masyarakat untuk mensupport pembinaan dan pengembangan prestasi olahraga Indonesia. Porkas lahir menurut UU No 22 Tahun 1954 seputar Undian, yang antara lain bertujuan supaya undian yang menciptakan hadiah tak memunculkan bermacam-macam keburukan sosial.
Berbeda dari Toto KONI, Porkas tak ada terkaan angka, namun penebakan M-S-K atau menang, seri, dan keok. Perbedaan lain, bila Toto KONI beredar hingga ke pelosok tempat, karenanya Porkas beredar cuma hingga tingkat kabupaten dan si kecil-si kecil di bawah umur 17 tahun dilarang memasarkan, mengedarkan, serta membelinya.
Kupon Porkas ini terdiri atas 14 kolom dan diundi seminggu sekali, sesudah 14 grup sepak bola melaksanakan 14 kali laga dari adanya aplikasi agen sbobet resmi. Jadwal laga ditetapkan oleh PSSI dari jadwal di dalam dan luar negeri. Tiap-tiap pemegang kupon yang tahun 1985 senilai Rp 300 menebak mana yang menang (M), seri (S), dan keok (K). Penebak cermat 14 kesebelasan mendapatkan hadiah Rp 100 juta.
Pada tanggal 11 Januari 1986, penarikan pertama Porkas dikerjakan. Hingga dengan akhir Februari tahun yang sama, dana bersih yang dikumpulkan dari penyelenggaraan Porkas ini menempuh Rp 1 miliar. Pertengahan tahun 1986, pengedaran Porkas dikerjakan lewat cara loket. Para distributor, agen, subagen yang ternyata melaksanakan penyimpangan dipecat oleh Yayasan Dana Bhakti Kesejahteraan Sosial (YDBKS), sebuah yayasan yang juga mengelola Undian Pedoman Donasi Berhadiah.
Bulan Oktober 1986, dana Porkas yang terkumpul telah menempuh Rp 11 miliar, dari sasaran Rp 13 miliar yang diatur sampai akhir tahun. Dari jumlah ini, KONI Sentra mendapatkan Rp 1,5 miliar, KONI tempat Rp 4,5 miliar, PSSI Sentra Rp 1,4 miliar, Kantor Menpora Rp 250 juta, Asian Games X Seoul Rp 250 juta, administrasi antara Rp 8,5 miliar dan Rp 9 miliar, dan Rp 4 miliar didepositokan sebagai “dana kekal”.